Jakarta (cvtogel) – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menyatakan bahwa area Perhutanan Sosial bisa menjadi salah satu sumber komoditas bergizi untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah di Indonesia.

“Dengan demikian, fungsi Perhutanan Sosial di sini adalah untuk memproduksi komoditas bergizi secara langsung,” ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial Kemenhut, Enik Eko Wati, dalam sebuah diskusi online yang dihadiri dari Jakarta pada hari Rabu.

Dari total 8,3 juta hektare kawasan Perhutanan Sosial yang telah ditetapkan di seluruh Indonesia, sebagian besar dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang berasal dari hasil hutan bukan kayu (HHBK).

Tanaman pangan serta buah-buahan merupakan komoditas terbanyak yang diproduksi oleh Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS), yang jumlahnya sudah mencapai 15. 754 KUPS saat ini.

“KUPS bertindak sebagai penyedia bahan pangan bergizi lokal dan mendorong praktik pertanian organik serta sehat di kawasan hutan, sehingga dapat terintegrasi ke dalam rantai pasok program MBG,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa kawasan hutan yang dikelola oleh masyarakat melalui Perhutanan Sosial dapat menjadi sumber alternatif pangan, dan KUPS berkontribusi dalam memperkuat rantai pasok pangan di berbagai wilayah.

Berdasarkan analisis yang dilakukan bersama antara Kemenhut dan Kementerian Pertanian, dari 8,3 juta hektare lahan Perhutanan Sosial yang ada, diperkirakan sekitar 1,9 juta hektare memiliki potensi untuk pengembangan agroforestri, yang menggabungkan tanaman dari sektor kehutanan dan pangan.

Untuk tahun ini, ditargetkan akan dilakukan penanaman padi di lahan kering seluas 892,34 ribu hektare, di mana 389,4 ribu hektare di antaranya adalah area Perhutanan Sosial.

Sementara itu, target untuk pengembangan Perhutanan Sosial hingga tahun 2025-2029 untuk tanaman pangan mencapai sekitar 1,1 juta hektare.

By admin